CARA MEMPERBANYAK BUAH JERUK
Kami merupakan Distributor dan Agen resmi dari PT Natural Nusantara dengan Kode
Distributor : N-452362 atas nama RUYUNG AKHBAR dan
Pupuk Organik Nasa adalah sebagai produk best seller dari PT Natural
Nusantara diantaranya adalah SUPERNASA, POC NASA, POWER NUTRITION,
HORMONIK, SUPERNASA GRANULE DAN GREENSTAR Adapun untuk pestisida organiknya antara lain AERO, PESTONA, PENTANA, GLIO, BVR, CORRIN DAN METILAT LEM adalah produk unggulan untuk semua
jenis tanaman baik tanaman lada, cengkih, karet, sawit, kakao,
jagung, padi, cabe dan jenis sayuran.
Teknis singkat pemupukan Jeruk dengan menggunakan produk
NASA untuk meningkatkan hasil panen dengan aspek K-3 (Kuantitas, Kualitas &
Kelestarian Lingkungan)
1. PEMUPUKAN NPK
DIPUPUK 0,5 -1 KG NPK PER POHON
Cara : Buat lubang melingkar di bawah tajuk pohon sedalam 15 cm
Sebarkan NPK secara merata
DIPUPUK 0,5 -1 KG NPK PER POHON
Cara : Buat lubang melingkar di bawah tajuk pohon sedalam 15 cm
Sebarkan NPK secara merata
2. PUPUK KANDANG FERMENTASI
pupuk kandang yang di gunakan sebaiknya yag sudah di fermentasi menggunakan TANGGUH DECOMPOSER dan GLIO. Aplikasi perpohonnya 3 kg per pohon.
atau bisa gunakan SUPERNASA GRANULE sebanyak 50 kg per Ha untuk menggantikan pupuk kandang jika tdak tersedia.
3. SUPERNASA
Tanaman yg belum berbuah < 2 tahun atau yang kurang sehat dipakai SUPERNASA dengan cara : Ambil 1 BOTOL SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter air dijadikan larutan induk, kemudian ambil 10 ml larutan induk ditambah 1 liter air lalu siramkan per pohon atau 1 botol SUPERNASA dicampur 50 kg NPK secara merata taburkan 250 gram per pohon tiap 3-6 bulan sekali
4. POWER NUTRITION
Tanaman yg sudah siap berbuah >2 tahun dipakai POWER Nutrition dengan cara : Ambil 1 BOTOL POWER NUTRITION diencerkan dalam 2 liter air dijadikan larutan induk, kemudian ambil 10 ml larutan induk ditambah 1 liter air lalu siramkan per pohon atau 1 botol POWER N dicampur 50 kg NPK secara merata taburkan 250 gram per pohon tiap 3-6 bulan sekali.
5. PEMANGKASAN
Hilangkan cabang-cabang sakit dan terkena HPT dan usahakan sinar matahari bisa masuk
6. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
7. PENGGUNAAN POC NASA + HORMONIK
Akan lebih bagus untuk perawatan disemprot 4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK tiap 1-2 bulan sekali
8. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
8.1.
Hama
a. Kutu loncat (Diaphorina citri.)
Bagian diserang : tangkai, kuncup
daun, tunas, daun muda. Gejala: tunas keriting, tanaman mati. Pengendalian:
menggunakan PESTONA atau Natural BVR. Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat
bertunas, buang bagian yang terserang.
b. Kutu daun (Toxoptera citridus
aurantii, Aphis gossypii.)
Bagian diserang : tunas muda dan
bunga. Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa. Pengendalian:
menggunakan PESTONA atau Natural BVR.
c. Ulat peliang daun (Phyllocnistis
citrella.)
Bagian diserang : daun muda. Gejala:
alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut,
menggulung, rontok. Pengendalian: semprotkan dengan PESTONA. Kemudian daun
dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
d. Tungau (Tenuipalsus sp. ,
Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
Bagian diserang : tangkai, daun dan
buah. Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning
atau coklat pada daun. Pengendalian: semprotkan PESTONA atau Natural BVR.
e. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
e. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
Bagian diserang : buah. Gejala:
lubang gerekan buah keluar getah. Pengendalian: memetik buah yang terinfeksi,
disemprot PESTONA pada buah berumur 2-5 minggu.
f. Kutu penghisap daun (Helopeltis
antonii.)
Bagian diserang : tunas, daun muda
dan pentil. Gejala: bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang
pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi
nekrosis. Pengendalian: semprotkan PESTONA
g. Thrips (Scirtotfrips citri.)
Bagian diserang : tangkai dan daun
muda. Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung
tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan
kadang disertai nekrotis. Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak
terlalu rapat dan sinar matahari masuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa
jerami. Kemudian gunakan PESTONA atau Natural BVR.
h. Kutu dompolon (Planococcus
citri.)
Bagian diserang : tangkai buah.
Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur. Pengendalian: gunakan
PESTONA. atau Natural BVR. Cegah datangnya semut sebagai vektor kutu.
i. Lalat buah (Dacus sp.)
Bagian diserang : buah yang hampir
masak. Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di
bagian dalam buah. Pengendalian: gunakan Perangkap lalat Buah dari METILAT PLUS
8.2.
Penyakit
a. CVPD
Penyebab: Bacterium like organism
dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang diserang: silinder
pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam,
biji rusak dan pangkal buah oranye. Pengendalian: gunakan bibit tanaman bebas
CVPD. Lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan
Pestona atau Natural BVR untuk mengendalikan vektor.
b. Blendok
Penyebab: jamur Diplodia natalensis.
Bagian diserang : batang atau cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan
gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering
dan mengelupas. Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi. Bekas potongan
diolesi POC NASA + Hormonik + Natural GLIO. POC NASA dan Hormonik bukan
berfungsi mengendalikan Blendok, namun dapat meningkatkan daya tahan terhadap
serangan penyakit
c. Embun tepung
Penyebab: jamur Oidium tingitanium.
Bagian diserang : daun dan tangkai muda. Gejala: tepung berwarna putih di daun
dan tangkai muda. Pengendalian: gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
d. Kudis
Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti.
Bagian diserang : daun, tangkai atau buah. Gejala: bercak kecil jernih yang
berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. Pengendalian: pemangkasan
teratur, gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
e. Busuk buah
Penyebab: Penicillium spp.
Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian diserang : buah.
Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan
kulit. Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, gunakan Natural GLIO awal tanam
f. Busuk akar dan pangkal batang
Penyebab: jamur Phyrophthora
nicotianae. Bagian diserang : akar, pangkal batang serta daun di bagian ujung.
Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering. Pengendalian: pengolahan dan
pengairan yang baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi
tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah. gunakan Natural GLIO pada awal
tanam
g. Buah gugur premature
Penyebab: jamur Fusarium sp.
Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yang diserang: buah dan bunga. Gejala:
dua-empat minggu sebelum panen buah gugur. Pengendalian: gunakan Natural GLIO
pada awal tanam
h. Jamur upas
Penyebab: Upasia salmonicolor.
Bagian diserang : batang. Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya
gom, batang kering dan sulit dikelupas. Pengendalian: kulit yang terinfeksi
dikelupas dan diolesi fungisida yang mengandung tembaga atau belerang, kemudian
potong cabang yang terinfeksi.
Catatan :
Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum
mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan
pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan
Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
Untuk
pemesanan produk nasa, konsultasi
dan
bagi yang berminat menjadi member/distributor
produk
nasa segera hubungi :
Distributor
resmi PT. Natural Nusantara
RUYUNG
AKHBAR. ID CARD : N-452362
CALL,
SMS, WA : 082 346 110 468
PIN
BBM 5D369B68
EMAIL
: r_akbar0802@yahoo.com
ruyungakhbar@gmail.com
0 Response to "PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA JERUK"
Posting Komentar