BUDIDAYA
SELEDRI BAGI PEMULA
OLEH RUYUNG AKHBAR
WA 0823-4611-0468
DESKRIPSI
SINGKAT TENTANG SELEDRI
Daun seledri mungkin banyak kita
jumpai di pasar sebagai tanaman sayuran untuk campuran sop, bakso, mie juga ada yang mengolahnya untuk dijadikan obat ataupun
perawatan kecantikan, seledri (Apium Graveolens L. Dulce) adalah
tanaman sayuran dari famili Umbelliferae yang berasal dari Mediterania sekitar
Laut Tengah.
Nah saat ini
saya akan memaparkan sedikit tentang cara budidaya seledri yang baik
berdasarkan pengalaman saya. Artikel ini saya buat dengan mengambil beberapa
sumber untuk teori nya serta pengalaman pribadi saya sebagai petani seledri.
Semoga bermanfaat bagi pembaca.
SYARAT TUMBUH
TANAMAN SELEDRI
Untuk dapat tumbuh dengan baik,
seledri harus ditanam di daerah subtropis dengan ketinggian 1.000-1.200 m dpl,
suhu udara 150C
– 240C,
kelembaban berkisar antara 80-90%, Curah hujan berkisar antara 60-100 mm/bulan,
dan lahan harus mendapat penyinaran matahari yang cukup. Lahan yang ideal untuk
tanaman seledri adalah tanah yang gembur, subur, mengandung bahan organik, serta tata udara dan air yang baik. Tanah yang paling
baik untuk budidaya seledri adalah tanah jenis Humus, dengan top soil setebal 20 cm, karena mengandung unsur-unsur yang mendukung pertumbuhan
tanaman seledri, seperti: pH tanah antara 5,5-6,5, mengandung cukup natrium, dan
kalsium. Karena jika kekurangan unsur tersebut, maka pertumbuhan tanaman
seledri akan kerdil, kuncup dan pucuk mengering, dan batang serta tangkai daun
retak-retak.
Namun agan agan
jangan patah semangat dulu. Berdasarkan pengalaman saya di lapangan daerah saya
termasuk dataran rendah. Menurut google search daerah saya berada pada
ketinggian 500 mdpl dengan suhu udara rata-rata 280C – 300C.
Curah hujan standar. Kami menggunakan penutup sederhana dari daun kelapa
sebagai peredam sengatan matahari. Untuk dataran rendah kami menanam varietas
yang cocok dengan daerah kami yakni amigo cap panah merah.
PEMBIBITAN
Perkembangbiakan seledri dapat
dilakukan secara generatif lewat bijinya maupun vegetatif yakni dengan
anakannya. Namun, memperbanyak seledri dengan menggunakan biji lebih sering
dilakukan untuk tujuan komersial. Biji yang akan dijadikan benih tersebut
berasal dari varietas unggul yang memiliki kemampuan atau daya berkecambah >
90%. Proses pembenihan diawali dengan :
- Merendam benih ke dalam air larutan Glio sehangat kuku selama 15 menit. Benih selanjutnya disemai di bedengan yang berukuran lebar 100-120 cm, tinggi 20-30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan.
- Cara membuat bedengan dengan mengolah tanah sedalam 20 cm dan mencampur tanah yang diolah tersebut dengan bokhasi sebanyak 2 kg/m2. - Buat larikan sedalam 0,5 cm dengan kayu atau tripleks dengan cara di garis-garis. Semaikan benih di atas bedengan dengan cara di siwir-siwir di dalam alur/larikan dengan jarak antar larikan 15-20 cm. Benih yang sudah disemai di bedengan tidak perlu di tutup dengan tanah. Cukup di sprai sampai seluruh permukaannya lembab. Setelah di spray media semai lalu di tutup dengan anyaman daun kelapa.
- Setelah 3 hari terlihat berkecambah penutup anyaman daun kelapa tadi di naikkan setinggi 100-120 cm sebagai atap.
- Pemupukan media semai dilakukan pada hari ke 25. Dengan melarutkan 1 sendok urea ke dalam 14 liter air, diamkan semalam untuk mengeluarkan uap dari urea, selanjutnya saat akan aplikasi campur Poc Nasa sebanyak 4 tutup botol dan Hormonik sebanyak 1 tutup botol dan Bvr sebanyak 2 sendok teh. Spray kabut di pagi hari sebelum pukul 08:00. Untuk memacu pertumbuhan dan mencegah dari serangan kutu dan tungau. Setelah benih berumur 30 - 45 hari atau telah memiliki 4-5 helai daun, perkiraan tinggi daun sudah mencapai 20 cm pindahkan bibit tersebut ke media tanam.
PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan lahan dilakukan dengan
mencangkul lahan sedalam 30-40 cm dan membiarkannya selama 15 hari. Campur
tanah olahan dengan kapur kalsit atau dolomite Dosisnya sebanyak 100 kg 200 kg kapur
untuk setiap 1000 m. Selain
untuk menjaga PH tanah juga diambil unsur Mg nya.
Di atas tanah yang telah diolah
tersebut kemudian dibuat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm, dan
panjang sesuai dengan kondisi lahan, sementara jarak antar bedengan antara 50-60 cm. Campurkan pupuk kandang dengan tanah bedengan sebanyak 3-4 kg per m2. Campur rata diamkan selama 5 – 7 hari.
PENANAMAN
Gemburkan lahan bedengan terlebih dahulu, lalu di
buat larikan sedalam 5 cm dengan jarak antar larikan 20 cm. Buatkan atap dari
anyaman daun kelapa setinggi 120 cm dari bedengan.
- Bibit seledri yang telah memiliki 4-5 helai daun yang ada di lahan persemaian dicabut bersama akarnya dengan hati-hati. Bersihkan tanah yang menempel di akar dengan cara dicelupkan ke air dan di goyang goyang perlahan sehingga bersih dari tanah. Jika masih ada bibit yang belum memiliki 4-5 helai daun, tinggalkan di ladang persemaian untuk digunakan sebagai tanaman sulam.
- Tanamkan bibit 1 rumpun sebanyak 3-4 bibit dengan cara di lepaskan, dan padatkan tanah di sekitar batang. Sebelum ditanam, rendamlah terlebih dahulu akar bibit selama 15 menit ke dalam larutan Glio. 1 larikan jika lebar bedengan 100 cm bisa ditaman 8-9 rumpun.
- Setelah bibit ditanam, siramlah bedengan dengan air bersih hingga lembab.
PEMUPUKAN
Seledri
membutuhkan pupuk kompleks antara Makro NPK 15 atau 16 dan Mikro, untuk
aplikasi saya sendiri pupuk Makro yang saya gunakan NPK 15 (phonska) berhubung
hanya pupuk jenis itu saja yang tersedia di toko toko pertanian terdekat, untuk
pupuk Mikro yang saya gunakan yaitu Pupuk Nasa, yang selain untuk ZPT pupuk
nasa juga mengandung tambahan unsur N, P, K, Mg, dan unsur penting lainnya yang
sangat dibutuhkan tanaman.
Aplikasi
pemupukan saya lakukan dengan cara membuat larutan induk atau NPK cair yaitu 1
kg NPK dilarutkan dengan 10 liter air tutup rapat. Kemudian ambil 1 liter air
larutan tadi campurkan dengan 50-60 liter air tambahkan zpt Supernasa sebanyak
2,5-3 sendok makan, Glio sebanyak 2 sendok makan. Siram ke bedengan di tengah
tengah setiap larikan sebanyak 1 liter. Pemupukan dilakukan sejak usia tanam
mencapai 21 hari. Disusul setiap 2 minggu sekali aplikasi pengecoran pupuk
hingga panen. Lakukan penyemprotan Poc Nasa dan Hormonik dengan dosis 4 tutup
Poc Nasa + 1 tutup Hormonik / tangki + 2 sendok teh BVR untuk pencegahan OPT
seperti kutu, tungau, ulat tanah, ulat jengkal. Semprot kabut 10 hari sekali
hingga panen.
PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan, lakukan
penyulaman saat tanaman berumur 7-15 hari. Ganti bibit yang mati dan ganti
dengan bibit tanaman yang baru. Untuk penyiangan, dilakukan bersamaan dengan
penggemburan dan pemupukan.
Selama proses pemeliharaan tanaman,
pengairan atau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari sampai panen. Saat pengecoran pupuk di
pagi hari penyiraman dilakukan secukupnya, selanjutnya sore hari dilakukan
sebagaimana biasanya. Penyiraman diaplikasikan langsung kepangkal tanaman
menggunakan selang air agar hemat tenaga..
aplikasi
fungisida score dilakukan 2 minggu sekali sampai masa panen.
PENGENDALIAN ORGANISME PERUSAK TANAMAN (OPT) HAMA
OPT yang menyerang tanaman seledri
antara lain kutu, tungau,
ulat tanah, ulat pengorok daun, belalang,
walang sangit, bercak daun, penyakit fusarium,
penyakit hawar serkospora, dan busuk akar.
Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Untuk busuk
akar dan layu fusarium saya menggunakan Glio yang diaplikasikan bersamaan
dengan pengecoran pupuk. Untuk bercak daun, hawar serkospora saya menggunakan
Corrin. Untuk kutu, tungau, Ulat tanah, ulat pengorok daun, belalang, walang
sangit saya menggunakan Bvr yang di semprotkan bersamaan dengan Poc Nasa dan
Hormonik. Apabila serangan hama membludak ditandai dengan terlihat daun dan
pelepah daun terkoyak saya menggunakan Pestona atau Pentana.
PANEN
Tanaman seledri yang ditanam dari
persemaian biasanya di panen pada umur 110–120
hari.
Untuk Tanaman seledri sistem cabut akar, biasanya
dipanen ketika sebagian besar tanaman dianggap telah mencapai fase layak jual,
tetapi ukuran yang agak beragam tidak dapat dihindari. Penundaan panen dapat
menyebabkan sebagian tanaman menjadi bergabus, sedangkan panen yang terlalu
dini berakibat sedikitnya tangkai daun yang berukuran besar. Panen dilakukan
dengan cara dicabut.
Untuk seledri yang panennya sistem petik pelepah matang
akan lebih ekonomis dan produktif bagi petani. Untuk seledri sistem petik daun
ini, tanaman akan produktif selama 16-18 bulan sejak semai.
Untuk seledri sistem petik ini pemetikan dilakukan
seminggu sekali, dalam serumpun tanaman seledri bisa menghasilkan 2-3 pelepah
daun perminggu. Pemeliharaan pasca panen dilakukan untuk seledri jenis ini.
Yaitu setiap habis pemetikan lakukan pemupukan susulan setiap minggu dengan
Urea 1 sendok makan pres/ 10 liter air di eram semalaman, paginya aplikasi
dengan ditambah 1 sendok teh Supernasa + 1 sendok teh Glio. Penyiraman sama 1
liter diantara larikan 1 dan lainnya. Selanjutnya penyemprotan Poc Nasa 4 tutup
+ Hormonik 1 tutup + Bvr 1 sendok teh + 1 tutup score / tangki. Lakukan setiap
sehabis pemetikan. Terus menerus sampai panen selanjutnya.
Demikian pengalaman saya, saya tuangkan kedalam artikel
ini. Semoga bermanfaat. Untuk konsultasi selanjutnya tentang budidaya seledri
silahkan hub WA 0823-4611-0468.
Untuk
pemesanan produk nasa, konsultasi
dan
bagi yang berminat menjadi member/distributor
produk
nasa segera hubungi :
Distributor
resmi PT. Natural Nusantara
RUYUNG
AKHBAR. ID CARD : N-452362
CALL,
SMS, WA : 082 346 110 468
PIN
BBM 5D369B68
EMAIL
: r_akbar0802@yahoo.com
0 Response to "BUDIDAYA SELEDRI BAGI PEMULA"
Posting Komentar